Banjir di Bungo Surut, Kapolres dan Camat Goro Buang Lumpur dari Rumah Warga

    Banjir di Bungo Surut, Kapolres dan Camat Goro Buang Lumpur dari Rumah Warga
    Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro bersama Camat Bungo Dani Zamrony membantu keringkan lumpur dari rumah warga korban banjir/foto: dok Polres Bungo

    JAMBI -  Banjir hebat yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo, Jambi, menyurut. Sebagian besar korban banjir, Kamis (6/1), kembali ke rumah mereka setelah selama tiga hari, semenjak Senin, mengungsi ke tenda-tenda darurat.

    Wadan Satgas Penanganan Bencana Banjir Kabupaten Bungo Ajun Komisaris Besar Guntur Saputro membenarkan hal itu kepada awak media, Kamis siang.  Dia menjelaskan, semenjak Kamis, para korban banjir sibuk membersihkan lumpur ikutan banjir di rumah-rumah masing-masing.

    “Sebagian besar sudah kembali ke rumah. Kita terus memantau ke lapangan, dan memastikan keamanan mereka ketika kembalberapi ke rumah. Kebutuhan dasar juga masih menjadi perhatian kita. Seperti makanan dan air minum, bersama pemangku daerah setempat diantarkan, ” kata Guntur.

    Bahkan, sebut Guntur yang juga menjabat sebagai Kepala Polres Bungo, dirinya bersama anggota dan pemangku kecamatan, kelurahan dan kepala rukun tetangga, Kamis kemarin bergotong royong mengeringkan air bercampur lumpur di sejumlah rumah warga.

    Begitu juga soal kondisi kesehatan warga, juga tetap diayomi. Sejumlah petugas kesehatan dari Polres Bungo dan jajaran dinas kesehatan, masih siap sedia di beberapa lokasi, untuk melayani pemeriksaan kesehatan warga di lokasi bekas banjir.

    Sementara itu untuk membantu mengurangi sisa-sisa genangan banjir di  permukiman warga, bersinergi dengan Dinas Pemadam Kebakaran, dilakukan pengurasan dengan mesin pompa air.

    Seperti diberitakan sebelumnya, akibat luapan Sungai Batang Bungo, Sungai Batang Tebo dan Sungai Jujuhan, menyebabkan permukiman warga di 13 wilayah kecamatan - - dari 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Bungo- -  terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara setengah sampai satu meter lebih.

    Banjir yang terbilang paling buruk melanda Bungo dalam lima tahun terakhir itu, melumpuhkan aktivitas sekitar enam ribu kepala keluarga (sekitar 20 ribu jiwa) yang terjebak di daerah banjir. Ratusan kepala keluarga yang menempati rumah tidak bertiang, dievakuasi Tim Sar gabungan ke tenda penampungan.(permato)

    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    Tantangan dan Harapan Kabupaten Bungo 2022...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Merangin Berikan Bantuan Sapi ke...

    Berita terkait